PEREMPUAN BERKALUNG ANJING

BUKAN PENYANGKALAN : TULISAN INI PERSONAL, beneran deh. di-copas dari notes facebooknya my bitching partner. Untuk yang merasa tulisan ini berbau sastra, selamat menikmati, saya saja terkagum-kagum sama tulisannya. Buat yang merasa risih karena tulisan ini “memperolok-olok” dirinya, darling, dunia tidak hanya berputar di sekitarmu.

Selamat menikmati dan thanks to Pito yang sudah meminjamkan tulisannya untuk dipajang di sini.

Apa yang bisa kamu liat dari seorang perempuan berkalung anjing yang sering memaki dan dimaki “ANJING!”?

Ia lindap dalam dentum pengantar maksiat, diam, mengantuk, menyesap cairan beralkohol dan sesekali tersenyum, terpaksa.

Kau akan dapati perempuan berkalung anjing membaur bersama calon penumpang bis Trans Jakarta, berpeluh dan merutuk dalam hati kapan gilirannya tiba. Kau juga akan melihatnya duduk menghadap notebook, sendirian atau bergerombol, sama seperti para pekerja sekarang melepas penat dan lelah.

Perempuan berkalung anjing memang anjing. Ia tak seperti gajah dan kura-kura pendendam, mengingat satu kesalahan hingga mati. Seperti emosi anjing yang dapat kau liat lewat kibasan ekor, kau akan tau marah, kecewa, senang atau sedih hanya dari wajahnya. Ia akan membentakmu jika kau salah atau spontan memelukmu jika kau membuatnya bahagia.

Perempuan anjing berkalung anjing tak habis mengerti mengapa penyayang anjing bersikap selicik musang pada dongeng-dongeng Kera Sakti.

Dan ia memaki “ANJING!” ketika tau temannya diperlakukan bagai anjing buangan. Ketika temannya tak lagi menggoyang-goyangkan ekor menyambutnya; ketika ia mulai bisa berkata “tidak!”; ketika ia hanya menjadi dirinya sendiri, perempuan anjing tanpa kalung anjing mendendam dan membenci sekian lama, mengibarkan bendera perang saat teman yang loyal seperti anjing namun jauh dari makian “ANJING!” tak patuh perintah.

Perempuan berkalung anjing murka. Kesetiaan anjingnya tidak terima.

“You are fucking with the wrong bitches, Bitch!” ujarnya, dengan kemarahan yang membuat neraka minder.

Kamu tau, Njing? This means war…

[dedicated to Nyunyu, my bitching partner when I need it the most: go ahead. Kick some ass. I’m right behind you]

32 Comments

  1. Masih mengais2 apa arti bacaan ini.
    Sumpah, belum gatu ngerti padahal bacanya udah ‘alon2’.
    Apa karena otak saya masih pentium 2 yah? 😀

    • tidak perlu dipaksakan untuk dimengerti, karena tulisan ini memang sifatnya personal, yang hanya dimengerti oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya.

  2. Perkara personal gak personal bukan hal penting lagi, Nyu.

    Gue suka tulisan kayak gini. Tulisan bikin mikir 🙂 Sementara yang lain tidak harus merasa tersinggung. Karena bener banget sama apa yang lo bilang itu. Dunia kan gak berputar elo aja cinntttt 🙂

    • hehehehe, thanks to pito lah…itu postingan pito. tapi asli yes, itu emang personal kok…sangat personal… 😀

  3. gw gak bisa komen apa2 nu baca ini…ini anatara gw gak ngerti dan takut menerka nerka…huhahahaha

    but perumpamaannya itu loh, dan terus terang gw bacanya jadi merinding 😀

    • kenapa takut menerka-nerka ? apa yang ditakutkan ? kalopun terkaannya salah, kan cuma terkaan…ya nggak cin…? 😉

  4. gw malah kaget baca tulisan terakhirnya…nyunyu itu nama panggilan gw dari sobat gw tercinta :D…salam kenal ya

  5. kita perempuan berkalung anjing bukan? 😀
    bagus bgt tulisan ini, kak froz!!! *45 jempol buat tulisan ini*

Leave a reply to yessy muchtar Cancel reply